Tuesday, May 1, 2007

Demo Tolak Israel Marak di Daerah

Sunday, 29 April 2007
NUSA DUA -- Unjuk rasa menolak kehadiran delegasi parlemen Israel pada pertemuan Inter-Parliamentary Union (IPU) atau Uni Parlemen Sedunia kian marak pada 29 April hingga 4 Mei 2007. Di beberapa kota di Tanah Air, sejumlah komponen masyarakat menggelar aksi menolak kehadiran delegasi Israel ini.

Sekitar seribu orang dari aliansi partai dan ormas Islam Anti Israel melakukan aksi demonstrasi, di Pintu Gerbang halaman Gedung Sate Bandung, Jumat (27/4). Mereka menolak kedatangan delegasi Parlemen Israel dalam sidang International Parliamentary Union (IPU) yang akan berlangsung di Bali. Aksi tersebut berlangsung selepas shalat Jumat. Mereka melakukan long march dari Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung ke Gedung Sate Bandung sejauh satu kilometer.


Massa yang terdiri atas aktivis Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Persatuan Umat Islam (PUI) dan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina itu mengecam keras atas rencana IPU yang mengundang parlemen Israel untuk hadir pada sidang IPU tersebut.

Mereka menganggap, kehadiran parlemen Israel pada Sidang IPU di Bali, berarti secara tidak langsung mengakui keberadaan negara itu dan berbagai tindakan yang dilakukannya selama ini terhadap rakyat Palestina. Sementara di Ambon, aksi demonstrasi dilakukan sejumlah OKP berbasis Islam di persimpangan Jl AM Sangadji dan Jl AY Patty Ambon, Jumat (27/4) siang. Aksi yang berlangsung tertib itu menolak perwakilan anggota parlemen Israel hadir di pertemuan IPU sebagai wujud penolakan terhadap bangsa penjajah.

DPRD Kalimantan Barat dan mahasiswa di Kota Pontianak juga menolak kehadiran delegasi parlemen Israel pada Sidang ke-116 International Parliementary Union (IPU) di Bali. Di Palembang, anggota DPRD Sumsel membakar bendera Israel sebagai bentuk penolakan terhadap kedatangan parlemen Israel. Aksi serupa juga terjadi di Jambi, Padang, Banda Aceh, Serang, Solo, Bojonegoro, Pontianak, Jember, Madiun, dan Surabaya.

Sementara itu Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU, Uni Parlemen Sedunia), Pier Ferdinando Casini, menyatakan IPU meminta jaminan keamanan kepada setiap delegasi termasuk dari Israel sesuai dengan order Uni Parlemen Sedunia. Pihak IPU, hingga Jumat siang belum mendapat kepastian, apakah delegasi Israel jadi datang ke Bali, atau tidak.

Dari sumber IPU diperoleh informasi, Israel masih menunjuk masalah jaminan keamanan sebagai faktor penting kehadirannya. ''Alasan yang disampaikan parlemen Israel adalah soal jaminan keamanan itu. Padahal, hal tersebut sudah IPU siapkan dan telah dimintakan jaminan kepada Pemerintah Republik Indonesia,'' kata Casini yang menyesalkan sikap Israel tersebut.

Sebagai Presiden IPU, Ferdinando Casini yang dalam konferensi pers itu didampingi Ketua DPR, Agung Laksono, selaku tuan rumah, menyatakan kekecewaannya atas tindakan Israel. ''Tetapi, IPU juga kecewa tidak hanya karena ketidakhadiran (belum pastinya) Israel, juga ihwal mempertentangkan kehadiran delegasi Israel itu,'' kata Ferdinando Casini.

Sebab, menurut Casini, kekuatan organisasi Uni Parlemen Sedunia, ialah membicarakan dan mendengarkan kehadiran semua anggota yang beraneka latar belakang. n san/aji/ant/rto


Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 komentar:

 
© Copyright by 8 PKS - Bersih, Peduli, Profesional  |  'Biar Kempes Tetep Pilih PKS' by Admin