Saturday, June 23, 2007

Jazuli Juwaini====Siap Memimpin Rakyat Tangerang

Menjadi anggota dewan tak pernah terlintas dalam benak pria yang dikenal humoris ini. Cita-citanya sejak kecil memang ingin menjadi dai. Namun, partai politik membutuhkan kader-kadernya untuk mengemban amanat ummat melalui kebijakan publik.



PK-Sejahtera Online: Ustadz Jazuli Juwaini tak hanya dikenal baik oleh warga Tangerang dan Banten secara khusus. Masyarakat dari berbagai pelosok Tanah Air begitu mengenal sosok ustadz ini berkat intensnya dia berdakwah lewat media massa (televisi). Lelaki berumur 42 tahun ini biasa berceramah dan berdialog dengan pemirsanya antara lain melalui stasiun RCTI, antv, TPI.

Bakat atau talenta Ustadz Jazuli sudah terlacak sejak masa kecil. Ketegaran dan kemandiriannya terasah terlihat saat ayah tercintanya menghadap Rabbnya ketika ia berumur 7 tahun. Ia tinggal bersama kakek dalam lingkungan pesantren di daerah Bekasi, Jawa Barat.

Di pesantren tersebut ia aktif menimba ilmu dari sang kakek, yang dibantu paman-pamannya. Ditinggal ayahnya membuat Jazuli kecil kian bersemangat menimba ilmu dienul Islam. Ia sudah hafal kitab Matan al-Jurumiyah (kaidah bahasa Arab) manakala tak lama setelah kepergian orang tercintanya itu.

Asik menuntut ilmu diniyah serta mengajarkan pada teman-teman dan adik kelasnya membuat Jazuli kecil lupa akan umurnya yang sudah menginjak 12 tahun. Sepanjang masa itu namanya tak terdaftar di sekolah formal (SD).

Atas desakan dan nasihat seorang pamannya, Jazuli mendaftarkan diri di SDN Garon, Bekasi. Masa tempuh belajar hanya dilaluinya dalam 3 tahun saja. Setelah itu ia melanjutkan ke MTs Cimalaya, Karawang. Di madrasah ini ia memberanikan diri mengajar bahasa Arab karena kematangannya menguasai al-lughah al-arabiyah di bawah bimbingan kakeknya silam.

Kebiasaan mengajar bahasa Arab ini terus ia lakukan di jenjang Madrasah Aliyah (MA). Karena kematangan itulah ia menyelesaikan pendidikan di MA hanya dalam 2 tahun. Ia sebenarnya tertantang untuk belajar masalah sosial politik di FISP UI. Hanya saja kondisi ekonomi keluarganya kurang mendukung sehingga ia memilih melanjutkan kuliah ke LIPIA yang tanpa dipungut biaya itu.

Ia menamatkan studi di Fakultas Syariah Jurusan Hukum dan Perbandingan Madzab dengan predikat memuaskan. Belum puas menimba ilmu syariah, ia pun meraih predikat master ilmu al-Quran dan al-Hadits di Institut Ilmu al-Quran (IIQ) Jakarta.

Mengemban amanah ummat
Ustadz Jazuli memilih tinggal di kawasan Ciputat dan berkhidmat untuk ummat. Selain mengelola majelis taklim, Ustadz Jazuli juga mengayomi anak-anak yatim dan dhuafa melalui pesantren yang didirikannya.

Menjadi anggota dewan tak pernah terlintas dalam benak pria yang dikenal humoris ini. Cita-citanya sejak kecil memang ingin menjadi dai dan penceramah yang dikenal luas.Namun, partai politik membutuhkan kader-kadernya untuk mengemban amanat ummat melalui kebijakan publik. Dan Ustadz Jazuli pun terpilih sebagai salah seorang wakil rakyat dari Dapil Banten II (kota dan kabupaten Tangerang).

Di DPR RI, Ustadz Jazuli yang dikaruniai 4 anak, ini duduk di Komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, pemilu dan pilkada, aparatur negara, dan agraria. Komisi ini dianggap sebagai ujung tombak reformasi yang sejak 1998 disuarakan oleh rakyat Indonesia karena berhubungan langsung dengan penciptaan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).

Fraksi PKS memberikan kepercayaan kepada Ustadz Jazuli untuk memimpin komisi ini di tingkat Fraksi. Sehingga otomatis ia menjadi rujukan dan juru bicara fraksi terkait dengan pelbagai persoalan dalam lingkup tugas komisi II di DPR RI.

Di komisi ini, ia aktif dalam pembahasan beberapa Rancangan Undang-Undang, antara lain: Panitia Khusus (Pansus) RUU Penyelenggara Pemilu (Wakil Ketua), RUU Administrasi dan Kependudukan (Anggota), RUU Pelayanan Publik (Anggota), RUU Ibu Kota Negara (Anggota). Di luar komisi II, KH. Jazuli diutus Fraksi untuk duduk menjadi anggota Panitia Anggaran DPR-RI. Ia juga terlibat aktif dalam Pansus tentang Tempat Pembuangan Sampah Tahap Akhir (TPSTA) Bojong.

Di gedung rakyat itu, lebih dari separo waktunya dihabiskan untuk mengemban amanah rakyat. Di waktu-waktu tertentu, terutama di masa reses, ia luangkan waktu mengunjungi konstituen di daerah. Ia pun lebih memilih tinggal di rumah pribadinya di Ciputat, Tangerang Banten, daripada tinggal di rumah dinas dengan segala fasilitasnya. Dia mengaku lebih nyaman tinggal dekat dengan rakyat.

Siap memimpin rakyat Tangerang
Di kalangan kader PKS ada kebiasaan yang unik. Hampir semua kader tak mau “menyodorkan dirinya” meraih jabatan tertentu. Demikian pula Ustadz Jazuli. Ia menyerahkan keputusan DPW PKS yang menyodorkan 5 nama yang diplot untuk menjadi calon pemimpin di kabupaten Tangerang.

DPP merestui nama Jazuli Juwaini sebagai kandidat yang layak dengan berbagai pertimbangan. Secara pribadi, kata Ustadz Jazuli, dirinya tak berambisi menjadi orang nomor satu di Tangerang. Namun, lanjutnya, karena amanah diletakkan di pundaknya, kini ia yang disupport full team dari Bapilu DPD PKS Tangerang, siap menyukseskan Pilkada 2008 dengan niat untuk melakukan perubahan menuju Tangerang yang bersih. Bersih dari pratik KKN, dan juga bersih lingkungan. Semoga terwujud, Amien! (Misroji - Bahumas DPD PKS Kab Tangerang)


Pengirim: Ningsih
Update: 19/06/2007 Oleh: Ningsih

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 komentar:

 
© Copyright by 8 PKS - Bersih, Peduli, Profesional  |  'Biar Kempes Tetep Pilih PKS' by Admin